Minggu, 26 Oktober 2008

FraNk LEmpeR

Apa yang terjadi? Lampard akan mengambil tendangan bebas (free kick).” begitulah yang diucapkan sang komentator stasiun televisi yang menayangkan pertandingan sepak bola antar keseblasan Inggris vs Rusia, dan para pemirsa yang menonton pertandingan tersebut pun berhenti nafas sejenak. ”GOLLL!.”sorak para penonton.

”Ternyata lampard berhasil melesatkan sikulit bundar ke gawang lawan.”seru komentator tersebut

Para penonton, khususnya para fans dari kesebelasan inggris bersorak-sorak menyambut gol yang membawa keseblasan inggris memenangkan pertandingan tersebut. Termasuk para fans atau holiqans, julukan bagi supporter inggris. Yang menonton bareng di sebuah rumah pak Hendi, yang sering disebut oleh para wargadengan sebutan Mr. Gobang. Di rumah Mr. Gobang tersebut ada beberapa orang yang sedang menonton pertandingan sepak bola yang di siarkan langsung di salah satu stasiun televisi pada malam minggu dini hari. Tidak tua maupun muda berkumpul para maniak bola. Rahman yang akrab di panggil oleh teman-temannya lemper juga sedang menonton pertandingan bigmacth tersebut. Yang katanya lemper sangat nge-fans sama yang namanya FRANk LAMPAR, gelandang serang inggris.

Hari minggu ke esokan harinya, lemper tertidur pulas di rumahnya karena dia abiz bergadang semalaman melihat pertandingan sepak bola. Setelah lemper terbangun dari tidurnya dia melihat ke arah jam dinding rumahnya. Ternyata jam tersebut menunjukan pukul 15.45 WIB, lemper pun langsung cuci muka dan mengambil tas besar yang ada dibawah tempat tidurnya yang berisi perlengkapan sepak bola. Lemper langsung ngabrit ke lapangan tanpa berpamitan kepada orang tuanya, yang ternyata dia akan menjalani rutinitasnya pada minggu sore, yaitu latihan sepak bola.


Setelah sampai lapangan pelatih langsung menghampirinya.

”Hei, lemper kenapa kamu telat?.”tanya sang pelatih kepada lemper yang seringdipanggil coach oleh anak didiknya.

”Ketiduran coach.”jawab lemper.

”Dasar kamu, Muka kasur! Ya dah kamu ikuti rekan lainnya streaching”

Dan lemper sehabis memakai sepatu bolanya langsung mengikuti para rekannya yang sudah dari tadi melakukan pemanasan.


Sepuluh menit kemudian...

”Anak-anak, cepat berkumpul disini.”pelatih berteriak kencang.

”Kplak, kplak, kplak...”begitulah suara sepatu anak-anak bola menghampiri pelatih.

”Begini, lusa kita akan mengadakan pertandingan persahabatan.”

”Asyiiiiiiik.”sambut gembira anak-anak bola.

”SSB gelora kesebelasn kita, mau bertanding kemana coach?.”tanya sang kapten.

”Kita akan bertanding ke Koza 79.”jawab pak pelatih.

”Hahhh, Koza 79.”sambut heran anak-anak bola.

”coach yang benar saja, Koja 79 kan beda tingkat dengan SSB gelora. Lagi pula mereka tidak selayaknya pesepak bola.” lemper menyangkal.

”Maksud kaliaan kasar. jadi begini anak-anak, coah ingin kalian terbiasa dengan lawan main seperti itu agar kalian bisa menyesuaikan dan mengontrol emosi kalian. Mengerti.....”

”Ngerti....”jawab anak-anak bola.

”Ya sudah karna hari sudah sore, latihan cukup dan jangn lupa jaga fisik kalian. Sekarang boleh pulang.”

Sesampainya lemper di rumah, lemper langsung di sambut oleh ibunya…….

”Rahman, kemana aja kamu man. Mamah cari-cari”(sambil emosi)

”Rahman, biz main bola mah”

”bola-bola...makan tu bola”

Ibu lemper semakin marah karna pikirannya hanya bola tapi lemper tidak menghiraukan perkataan ibunya dan langsung masuk ke kamarnya, lalu pintunya pun dikunci.


Hari H dimana lemper akan menjalani pertandingan persahabatan melawan Koza 79 pun telah tiba. Jam dinding di rumah lemper menunjukan pukul 14.00 WIB, lemper pun bersiap-siap dengan perlengkapannya dan kali ini lemper berpamitan dengan kedua orang tuanya tidak seperti biasanya langsung ngabrit ke lapangan.

”Mah......Rahman mau main bola dulu mah, paling rahman pulang sehabiz magrib. Doin rahmannya, supaya rahman bermain bagus ya mah”

Perubahan sikap rahman yang diliat oleh ibunya, membuat ibunya rahman terharu dan merasa senang.

”Ya udah, mamah do’ain kamu agar bermain bagus. Ya udah sana pergi nanti telat lagi”


Sesampainya lemper di lapangan.

”Semua dah kumpul belum?.”pak pelatih bertanya pada anak-anak.

”Udah coach.”jawab anak-anak bola dengan semangat.

”Dengar, coach akan membacakan starting line up SSB gelora.”

Setelah pelatih membacakannya, ternyata lemper tidak masuk skuad inti. Lemper pun menerimanya dengan lapang dada walaupun hanya duduk di bangku cadangan.

”Sebelum berangkat kita baca do’a dulu, berdo’a mulai.”pak pelati memimpin do’a.

Setelah do’a dipanjatkan rombongan atau keseblasan SSB gelora berangkat ke markas besar Koza 79, yang sepanjang pertandingan Koza 79 tidak pernah terkalahkan di kandangnya sendiri.


Sesampainya SSB gelora di kandang Koza 79.

”Oh, jadi ni lawan kita nanti... pemainnya juga pada kecil-kecil. Pasti kita akan pesta gol nanti.”ledek sang straiker Koza 79 kepada anak SSB gelora.

”Ah liat ja nanti siapa yang menangis.”saut lemper dalam hati.

Saat ke dua keseblasan melakukan pemanasan, mulai babak pertama. Di babak pertama Koza 79 sangat menguasai jalanya pertandingan. Gawang SSB gelora sering di bom oleh para penyerang Koza 79, akan tetapi dewi portuna belum menghinggap kepada Koza 79. pelatih SSB gelora punberteriak di pinggiran lapangan untuk memberikan intruksi kepada pemainnya untuk bermain lepas.


Babak pertama dilalui oleh kedua keseblasan denag skor kacamata 0-0.

Diruang ganti SSB gelora. pelatih sibuk membrikan masukan kepada anak didiknya yang sepanjang babak pertama bermain defence. Di babak kedua pak pelati menyarankan pemainnya agar bermain santai dan menyarankan untuk melakukan counter attack. Peluit babak kedua sudah dibunyikan. menit-menit awal SSb gelora sanggung memberikan perlawanan kepada Koza 79, SSB gelora di babak kedua bermain lepas dan tak jarang menciptakan peluang–peluang yang menahasilkan gol. Sayang penyelesaian akhir yang kurang sempurna melesatkan si kulit bundar. Kedudukan blum berubah, sampai pada menit ke 75 SSB gelora melakukan counter attack yang yang di mulai dari sang kapten di umpan jauh kepada straiker.

”Ini kesempatan emas, akan kumasukan bolanya.”saut sang straiker.

Tiba-tiba pemain belakang Koza 79 melakukan tackle kepada straiker SSB gelora, yang hanya berjarak beberapa meter dari daerah terlarang Koza 79. wasit pun memberikan saran untuk menggantikan straiker SSB gelora yang cedera karena tackle tadi. pak Pelatih pun menyuruh lemper bersiap-siap masuk ke lapangan.

”Penggantian pemain no. Punggung 8 (lemper) masuk menggantikan no. punggung 11 (straiker)”Asisten wasit pun sudah menandakan adany pergantian pemain.

“Lemper langsung lari menuju daerah pertahanan Koza 79 yang akan dilakukan tendangan bebas.”intruksipak pelatih kepada lemper.

Lalu lemper bergegas masuk kelapangan dan mengambil alih tendangan FREE KICK, yang tadinya sang kapten.

”Kapten, boleh lemper saja yang melakukn tendangan FREE KICK?.”tanya lemper.

”Oh tentu, silahkan.”

Lemper pun berancang-ancang untuk melakukan tendangan.

”Bola ini harus lemper tenbang melewati pager betis itu dan masuk kegawang, seperti yang dilakukan FRANK LAMPARD.”lemper berbicara dalam hati.

Kedua kubu sangat tegang dalam menit-menititu, pasalnya belum ada yang bisa memasukan bola kegawangnya masing-masing.


Beberapa detik kemudian.

Lemper sudah menendang bola, bolanya pun melewati pagar betis Koza 79 dan masuk kegawang. Lemper berhasil melesatkan si kulit bundar kegawang lawan persis seperti gol Frank Lampardserta lemper membawa timnya unggul sementara. Para rekannya banyak yang menghampiri lemper setelah gol tadi dan mengangkat lemper rame-rame setelah gol itu SSB gelora semakin semangat untuk memburu gol kedua dan juga lemper bermain sangat apik di sisa pertandingan itu.

Permainan SSB gelora sangt lebih hidup saat lemper memasiki lapangan pertandinagan dan memberikan motivasi kepad rekan-rekannya.

”prit, prit, priiiiiiiiit.”pluit panjang pun dibunyikan oleh wasit dan hasil akhir 0-1 untuk kemenangan SSB gelora.


Beberapa hari berselang.....

"Tuk, tuk ,tuk.”suara pintu rumah lemper.

”Tunggu, tunggu sebentar.”saut mamah lemper.

Ketika dibuka pintunya, ternyata pelatihnya lemper datang bersama orang berdasi.
”Bu, apakah ada Rahman?”.tanya pelatih.

”Oh...ada, man....rahman?.”panggil mamah kepada lemper.

Setelah berbicara panjang lebar diruang tamu yang melibatkan mamah lemper, lemper, pelatih dan orang berdasi. Ternyta orang berdasi tersebut adalah pencari talenta muda berbakatuntuk masuk ke club besar nasional yang melihat permainan lemper saat SSB gelora vs Koza 79.


Beberapa menit kemudian.

Menandatangani kontrak senilai sepuluh juta rupiah untuk bermain di level nasional. Keluarga lemper sangat senang dengan kontrak tersebut dan sanat bangga kepada lemper yang bisa menjadi sepak bola profesional seperti idolanya Frank Lemper....eh salah, Frank lampard.

By:Achonk_ Firdo

Abiezzz cuy........


Tidak ada komentar: